Minggu, 14 Juli 2013

Berbeda Bukan Berarti Berselisih




BERBEDA BUKAN BERARTI BERSELISIH

Konflik merupakan jenis racun yang sulit ditemukan penawarnya, seperti halnya Indonesia; negeri yang syarat dengan keberagaman yang berujung pada perselisihan.  Pasca genjatan senjata di Aceh mungin kita berfikir bahwa itu adalah akhir dari semua perpecahan  di bumi pertiwi ini namun kenyataannya kejadian serupa malah semakin merajalela, membudaya dan menjamur dimana-mana.

Poso berdarah, Papua bergejolak, tak hanya itu Lampung yang dulu terkenal dengan keramahtamahannya kini berubah mencekam, bahkan Institusi-institusi di negara ini yang kita kenal dengan panggung politik, kini tak ubahnya seperti arena tinju, “siapa yang mau tetap bertahan harus men-TKO lawan-lawan politiknya, bukannya bersama sama membangun  bangsa yang merupakan tugasnya sebagai abdi negara.

Mungkin itulah gambaran republik ini, negara yang dikenal dengan faham Bhineka Tunggal Ika ini masih belum mampu melepaskan diri dari jeratan perselisihan yang menjerumuskannya pada konflik yang berkepanjangan.
Al-Qur’an sudah memprediksi mengenai akan adanya perpecahan dan perselisihan diantara manusia, bahkan kehendak Allah lah yang menjadikan manusia terbagi kedalam beberapa ummat.
Allah SWT berfirman :


 

  







118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,
119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.

Jelaslah Al-Qur’an surat Al Hud ayat 118-119 mengatakan bahwa perbedaan itu adalah rahmat namun perselisihan adalah sesuatu yang harus dihindari.  Karena jika kita termasuk orang yang dikaruniai rahmatnya pastilah kita akan terhindar dari bencana konflik ini. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dirahmati oleh Allah SWT.
Oleh karenanya marilah kita berpegang teguh kepada tali agama Allah, hindari perselisihan, hormati perbedaan,
Karena ketika kita berpegang teguh kepada tali agama Allah berarti kita harus menghargai kehendak Allah yang menjadikan manusia berbeda dengan tujuan agar kita bisa mengambil hikmah dari perbedaan tersebut.



103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk

Sabtu, 13 Juli 2013

Kultum Ramadhan : Qona'ah



Dengan Qonaah Hidup menjadi Kaya dan Sejahtera.

Hadirin jama’ah kultum ramadhan rahimakumullah
            Pada kesempatan yang mulia, melalui mimbar kultum ini, saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan para jama’ah sekalian. Marilah kita terus menerus berusaha meningkatkan kualitas kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dengan menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan marilah kita selalu meningkatkan kewaspadaan dalam kehidupan ini, agar kita tidak mudah terpedaya oleh rayuan syetan dan bujukan nafsu yang akan menggelincirkan kita dalam kehinaan dan kenistaan.
Setiap muslim seharusnya merasa puas dengan apa yang dianugerahkan Allah SWT kepadanya, memutus harapan, dan berpaling dari apa yang ada di tangan orang lain. Tidak menggebu-gebu dan besar kecintaannya untuk bekerja mencari harta benda semata, tanpa mengenal waktu, tanpa mempertimbangkan kehalalan dan keharamannya.
        Ketika seorang muslim selalu merindukan dan mengharapkan sesuatu yang lebih banyak dari itu serta selalu memperpanjangan angan-angannya, maka ia tidak memiliki sifat qona’ah dan jiwanya terkotori oleh sifat rakus. Kerakusan itu akan mendorong dan menyeretnya berprilaku jahat, berakhlak tercela, melakukan kemunkaran, merobek-robek kehormatan dan kemuliaan. Manusia keturunan Adam memang memiliki karakter rakus, tamak dan sedikit qona’ah.
Nabi SAW bersabda :
قال رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏لو كان لابن ‏ ‏آدم ‏ ‏واديان من ذهب لأحب أن يكون له ثالث ولا يملأ فاه إلا التراب ويتوب الله على من تاب
“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah lading emas, tentu dia akan mencari yang ketiga, dan tidak ada yang membuat penuh perut anak Adam, kecuali tanah (mati). Dan Allah akan menerima taubat orang-orang yang benar-benar bertaubat”
Hadirin jama'ah kultum ramadhan rahimakumullah
Nabi Muhammad SAW memperingatkan kepada kita agar tidak bersikap rakus dan tidak berlebihan dalam mencari harta, beliau bersabda :
“Perhatikanlah wahai manusia, perindahlah cara kamu mencari harta, sesungguhnya seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu, kecuali apa yang telah ditentukan baginya. Tidaklah seorang hamba pergi untuk mencari harta duniawi, melainkan ia hanya mendapatkan apa yang telah ditentukan baginya. Sungguh dunia adalah sesuatu yang rendah lagi hina.”
Qana’ah memang merupakan sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali bagi siapa yang diberikan taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta.    
Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya bisa menekan sifat tamak dan membimbingnya menuju sikap zuhud dan qana’ah. Berikut ini beberapa kiat menuju qana’ah yang jika kita laksanakan maka dengan izin Allah seseorang akan dapat merealisasikannya. Di antaranya yaitu:
1. Memperkuat Keimanan kepada Allah subhanahu wata’ala.

yaitu dengan membiasakan hati untuk menerima apa adanya dan merasa cukup terhadap pemberian Allah subhanahu wata’ala, karena hakikat kaya itu ada di dalam hati. Barangsiapa yang kaya hati maka dia mendapatkan nikmat kebahagiaan dan kerelaan meskipun dia tidak mendapatkan makan di hari itu.



2. Yaqin bahwa Rizki Telah Tertulis.


Seorang muslim yakin bahwa rizkinya sudah tertulis sejak dirinya berada di dalam kandungan ibunya. Sebagaimana di dalam hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, disebutkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di antaranya, “Kemudian Allah mengutus kepadanya (janin) seorang malaikat lalu diperintahkan menulis empat kalimat (ketetapan), maka ditulislah rizkinya, ajalnya, amalnya, celaka dan bahagianya.” (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)

3. Ketahui Hikmah Perbedaan Rizki

Di antara hikmah Allah subhanahu wata’ala menentu kan perbedaan rizki dan tingkatan seorang hamba dengan yang lainnya adalah supaya terjadi dinamika kehidupan manusia di muka bumi, saling tukar manfaat, tumbuh aktivitas perekonomian, serta agar antara satu dengan yang lainnya saling memberi kan pelayanan dan jasa.

4. Menyadari bahwa Rizki Tidak Diukur dengan Kepandaian


Kita harus menyadari bahwa rizki seseorang itu tidak tergantung kepada kecerdasan akal semata, kepada banyaknya aktivitas, keluasan ilmu, meskipun dalam sebagiannya itu merupakan sebab rizki, namun bukan ukuran secara pasti.
Kesadaran tentang hal ini akan menjadikan seseorang bersikap qana’ah, terutama ketika melihat orang yang lebih bodoh, pendidikannya lebih rendah dan tidak berpengalaman mendapatkan rizki lebih banyak daripada dirinya, sehingga tidak memunculkan sikap dengki dan iri.

5. Melihat ke Bawah dalam Hal Dunia

Dalam urusan dunia hendaklah kita melihat kepada orang yang lebih rendah, jangan melihat kepada yang lebih tinggi, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.”(HR.al-Bukhari dan Muslim)

Jika saat ini anda sedang sakit maka yakinlah bahwa selain anda masih ada lagi lebih parah sakitnya. Jika anda merasa fakir maka tentu di sana masih ada orang lain yang lebih fakir lagi, dan seterusnya. Jika anda melihat ada orang lain yang mendapatkan harta dan kedudukannya lebih dari anda, padahal dia tidak lebih pintar dan tidak lebih berilmu dibanding anda, maka mengapa anda tidak ingat bahwa anda telah mendapatkan sesuatu yang tidak dia dapatkan?

6. Menyadari Beratnya Tanggung Jawab Harta

Bahwa harta akan mengakibatkan keburukan dan bencana bagi pemilik nya jika dia tidak mendapatkan nya dengan cara yang baik serta tidak membelanjakannya dalam hal yang baik pula.

Ketika seorang hamba ditanya tentang umur, badan, dan ilmunya maka hanya ditanya dengan satu pertanyaan yakni untuk apa, namun tentang harta maka dia dihisab dua kali, yakni dari mana memperoleh dan ke mana membelanjakannya. Hal ini menunjukkan beratnya hisab orang yang diberi amanat harta yang banyak sehingga dia harus dihisab lebih lama dibanding orang yang lebih sedikit hartanya.

Selasa, 01 Mei 2012

SEPATOE

by Ari Armadi on Tuesday, March 6, 2012 at 9:24pm ·


Nostalgia Jilid II


Saat itu suasana di kelas terasa sangat mencekam, tidak tau kenapa apa karena lokasi kelas yang terlalu dekat dengan Kantor TU yang menjadi tempat Bpk. H. Taufik bermuara? ataukah karena hari itu adalah hari dimana semua Siswa-siswi yang ada disana untuk pertama kalinya menyandang Status sebagai Anak IPA? Begitu apriorinya terhadap IPA karena rumor yang beredar mengatakan bahwa kelas IPA tak ubahnya seperti Penjara yang dihuni oleh macan-macan eksak.
Benar saja ketika melihat siswa-siswi disekeliling kelas itu, sepertinya semua memiliki naluri eksak yang sangat tinggi terlihat dari pandangan mata mereka yang fokus, tajam dan mencekam. Apalagi ketika tahu bahwa mereka merupakan wakil-wakil terbaik di kelas X. Hari pertama komunikasi terasa canggung mereka hanya asyik ngobrol sesama temannya di kelas X, meskipun tidak semua temannya masuk kelas yang sama di kelas XI karena tembok penghalang bernama IPA-IPS namun mereka terlihat sulit untuk menerima kenyataan bahwa mereka harus melupakan temannya di kelas X dan menemukan teman baru di kelas XI. Memang penjurusan IPA-IPS telah merenggut kebersamaan di kelas X. Sebut saja Eneng Nuraisyah, ia harus rela berpisah dengan soulmatenya dikelas XD (Ulfah Zakiyah), lalu Si Kutu Buku Sry Rahayu, kebersamaannya dengan Erna harus terpisahkan oleh jarak (meskipun jaraknya hanya sekitar 10 meter antara XI IPA 1 dan XI IPA 2), begitu juga Ari Armadi yang harus bersedih hati ketika teman sebangkunya memilih untuk masuk ke Jurusan IPS. Ajid Wijayandi bersikukuh untuk menjalani hidupnya di dunia Sosial, meskipun sebelum penjurusan itu terjadi perdebatan yang cukup panjang dan hampir membuat persahabatan mereka hancur berantakan. Tapi “nasi sudah menjadi bubur” atau adakah pribahasa lain yang bisa menjelaskan tentang aksi konyol seseorang Ajid yang nekat mengganti keputusannya. Rasanya perkataan Bu Syifa yang melarang siswa untuk pindah jurusan tak berlaku untuk dirinya, dengan berbagai prosedur yang rumit akhirnya dia bisa masuk IPA, jurusan yang dulu ia tidak sukai bahkan ia benci kini menjadi tempat bernaungnya selama beberapa tahun kedepan. Mungkin itu terkesan nekat dan konyol tapi penjurusan bukanlah hal yang sepele karena dengan memilih IPA berarti kita telah memilih untuk fokus terhadap mata pelajaran IPA, tak akan ada sosiologi, geografi dan ekonomi disana begitu juga sebaliknya jika seseorang memilih IPS berarti mereka hanya akan bergelut dengan mata pelajaran IPS tak akan ada Kimia, Biologi dan Fisika oleh karenanya Hanya orang-orang dengan fikiran matang yang memutuskan untuk berpindah jurusan.
Dari sekian banyak Siswa-siswi dikelas itu ada salah seorang siswa yang tak pernah terlihat sebelumnya ketika kelas X, benar saja karena ia adalah Siswa baru pindahan dari Sebuah Pesantren ternama di daerah Kota Bogor. Namanya tak asing lagi terutama di dunia terorisme, Faisal Azhari. Namun dalam raut wajahnya tak ada sedikitpun tampang terorisme ataupun kriminal. Meskipun memakai kaca mata ia malah lebih mirip dengan salah satu Guru Madrasah Aliyah Negeri Jonggol yang membidangi mata pelajaran Biologi sekaligus Staf yang membidangi urusan BP. Siapa lagi kalo bukan Ibu Siti Fatimah atau yang akrab di sapa Bu Syifa, ternyata memang betul dia memiliki hubungan darah dengan beliau. Dalam silsilah keluarganya Bu Syifa merupakan adik dari Ayahnya.
Dikelas XI Pak Ali Nurdin didaulat sebagai wali kelas XI IPA 1, beliau merupakan salah satu guru bidang study Bahasa Arab yang pernah berkecimpung di dunia Politik, karena Beliau pernah menjabat sebagai petinggi salah satu Partai Politik yang digagas oleh Amien Rais, PAN. Bagi beliau PAN bukan hanya Partai Amanat Nasional tetapi juga Partai Ali Nurdin Begitu guyonannya ketika bebicara pertama kali di kelas XI IPA 1 untuk memperkenalkan diri. Meski di kelas yang penuh dengan hal-hal yang berbau eksak tapi beliau berhasil mencairkan suasana menjadi lebih relax dan santai penuh dengan canda dan tawa.
Setelah beberapa lama kemudian akhirnya sekat-sekat yang dulu memisahkan antara satu siswa dengan lainnya berhasil diruntuhkan, kini mereka mulai menunjukan jati diri dan kepribadiannya satu sama lain. Tak lengkap rasanya jika sebuah kelas belum memiliki seorang pemimpin, oleh karenanya KPU yang diprakarsai oleh Irvan Maulana berinisiatif mengadakan Pemilihan Umum untuk menentukan siapa KM kelas XI IPA 1. Direkomendasikanlah saat itu 6 orang kandidat yang terdiri dari 2 siswa dan 4 siswi. Emansipasi wanita sangat terlihat sekali disana, mereka dengan leluasa bisa bersaing untuk menduduki kursi tertinggi di kelas XI IPA 1. Sedikit ulasan mengenai profil singkat kandidat KM XI IPA 1 :
  1. Sry Rahayu
Wanita kelahiran 1991 ini sangat disegani oleh teman-temannya, bukan karena ia lebih tua tetapi memang ia dikenal sebagai sosok yang mempunyai naluri belajar yang sangat tinggi sehingga segala urusan yang berbau akademis dialah ahlinya. Wajar jika teman-temannya menyimpan asa diotaknya, eit...jangan senang dulu, kadang dalam kondisi-kondisi tertentu ia bisa berubah menjadi buas lho, so jangan gegabah jika ingin sekedar meminta jawaban PR atau tugas lainnya, perlu diketahui ia memiliki saat-saat mood yang sulit diprediksi. Selain aktif sebagai seorang akademisi ia juga aktif sebagai seorang organisatoris, Pramuka dan Paskibra adalah dua ekstrakulikuler yang ia geluti secara bersamaan. Karena keterampilannya dalam memerankan tokoh antagonis ia sering dijuluki Judat (Juru Adat-adatan).

2. Olis Setiawati
Watak Sry Rahayu yang terkesan keras dan buas kontradiktif dengan Olis Setiawati yang dikenal sebagai sosok yang pendiam, tak banyak kata yang keluar dari mulutnya Tapi bukan berarti ia tak bisa bersilat lidah, dalam ranah debat ia bisa saja berubah menjadi sangat vokal. Penggemar novel yang bertajuk “Cinta Suci Zahrana” ini lebih menikmati kehidupan yang jauh dari keramaian hanya novel yang bisa menemani kesehariannya.

3. Tati Pujiati
Tak banyak yang penulis ketahui tentang dirinya, namun bukan berarti ia asing dimata penulis. pasalnya di MADRASAH ALIYAH NEGERI JONGGOL bukanlah kali pertama penulis mengenal dirinya, karena sebelum menganakan seragam putih – abu di sekolah yang sama, sejarah menunjukan bahwa kami juga pernah mencicipi pendidikan formal tingkat SLTP di sekolah yang sama pada kurun waktu 2005 – 2008 tepatnya di MTsN Cariu. Berdasarkan survei LSI yang dilakukan terhadap beberapa koresponden, dapat disimpulkan bahwa ia merupakan sosok yang pandai bergaul, kepiawaiannya dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan menjadikan dirinya sangat dikenal terutama sebagai seorang organisatoris sejati. Oleh karenanya ia selalu mendapatkan kursi terhormat di dalam organisasi yang ditekuninya.

4. Siti Nurwahidah Dini
Perempuan yang akrab dipanggil Dini ini sering menjadi andalan teman-temannya dalam berbagai hal, ia tak lebih dari seorang Ibu yang selalu bersedia melakukan apapun yang diinginkan anaknya. Namun tak jarang kebaikannya ini sering disalahgunakan oleh segelintir orang yang ingin memanfaatkan jasanya. Tapi dini tetaplah dini, seburuk apapun perlakuan orang terhadapnya tak pernah ia berniat membalasnya. Yang ia bisa lakukan hanyalah menangis yang merupakan salah satu fitrah wanita pada umumnya. Tak ayal jika ia sering dijadikan asisten/kepercayaan oleh para guru.

5. Faisal Azhari
Meskipun ia terbilang baru menjadi siswa MADRASAH ALIYAH NEGERI JONGGOL namun bukan berarti menyurutkan langkahnya untuk meraih kasta tertinggi di kancah perpolitikan XI IPA 1. Wajahnya yang rupawan mampu menghipnotis wanita yang ada di sekitarnya sehingga tak ayal jika ia terpilih menjadi salah satu kandidat KM XI IPA

6. Ari Armadi
Tidak ada alasan yang kredibel mengapa ia terpilih menjadi salah satu kandidat KM XI IPA 1. Pasalnya selain tak memiliki keistimewaan apapun ia juga didaulat sebagai sosok yang penuh dengan “kontroversial”. Entah bagaimana caranya ia berhasil lolos verifikasi namun yang pasti jabatan seperti ini sudah ia rasakan berkali-kali meskipun miskin prestasi, XD adalah kelas terakhir yang ia pimpin selama satu periode. Kandidat yang satu ini memang tidak seperti yang lainnya, Organisasi sekelas Pramuka, Paskibra dan PMR tak satupun diikutinya. Hanya OSIS yang menjadi tumpuannya saat itu untuk bisa dijadikan alat politik demi merengkuh kursi tertinggi di XI IPA 1. Dengan mengusung slogan “bersatu kita teguh bercerai kita kawin lagi” ia optimis bisa meraih suara terbanyak pada Pemilu mendatang.

Bagaimanapun setiap kandidat mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama lain, Profil diatas hanyalah untaian singkat yang tentunya tidak dapat dijadikan tolak ukur secara relevan mengingat dalam politik apapun bisa terjadi...

                                                                  > to be continued

silahkan tinggalkan komentar anda...
"dengan memberikan komentar berarti anda telah ikut berpartisipasi dalam upaya mengurangi pemanasan global"
· · · Share · Delete